Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar

Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar - Hallo sahabat INI POST, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar
link : Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar

Baca juga


Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar

Lombok Tengah, SN - Kawasan HGU Hutan Desa Lantan kritis. Pohon pohon besar yang selama ini menjadi penyangga mata air di kawasan itu sudah bertumbangan. Tumbangnya pohon pohon penyerap air itu akibat ulah sekelompok masyarakat yang melakukan penguasaan dengan melakukan perambahan untuk membuka lahan dengan menanami pohon pisang dan Kopi.

Dampak yang ditimbulkan oleh perambahan itu, debit mata air turun drastis dan air Pertanian menjadi berkurang.

Melihat penomena yang mengkhawatirkan itu, ratusan Pemuda bersama aparat desa melakukan pengusiran terhadap warga yang mendiami kawasan itu. Mereka mengobrak abrik pohon pisang milik warga yang selama ini melakukan aktivitas pertanian di dalam HGU.

Kepala Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara L. Ervandi mengatakan, pengerusakan pohon pisang dan tanaman warga dilakukan warga karena warga kesal debit air semakin berkurang akibat penebangan pohon. Bukan itu saja ancaman longsor mengancam penduduk setempat. "Warga sudah kesal dengan ulah oknum warga yang melakukan perambahan hutan untuk berkativitas di dalam kawasan HGU, makanya pohon pisang mereka di tebang warga" ujarnya saat penghijauan di kawasan HGU Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara Senin 21/9.

Diakui Kades, warga masuk ke kawasan HGU  untuk melakukan aktivitas pertanian tanpa izin. Mereka yang menguasai sepihak lahan tersebut tidaklah banyak namun danpak yang ditimbulkannya sangat besar bagi kelangsungan ekosistem hutan. "Jumlahnya sekitar 50 orang, mereka menguasai lahan hingga 5 hektar lebih" ujarnya.

Dia berharap masyarakat tidak lagi masuk melakukan aktivitas sebab segala aktivitas didalam Kasawan HGU sudah dihentikan. "Ada sanksi bagi masyarakat yangbandel" ujarnya.

Kepala Balai Tahura Nuraksa Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB  Samsiah Samad mengatakan luas kawasan dibawah Tahura seluas 1021 Hektar. Dari luas lahan tersebut sebanyak 10 % dalam kondisi kritis sisanya masih baik.

Menurutnya kondisi hutan dikawasan ini berpariasi. Hutan yang berada dekat dengan pemukiman sangat terbuka untuk diakses masyarakat sementara didaerah hulu masih bisa diperbaiki. "Daerah hulu sangat kami lindungi" jelasnya. Lth01



Demikianlah Artikel Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar

Sekianlah artikel Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hutan Desa Lantan Kritis, Warga Usir Pembalak Liar dengan alamat link https://iniipost.blogspot.com/2020/09/hutan-desa-lantan-kritis-warga-usir.html

Related Posts :