Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua

Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua - Hallo sahabat INI POST, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua
link : Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua

Baca juga


Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua

Foto: Dok, Prib Efendi M/KM
Oleh: Efendi Minai

OPINI, KABARMAPEGAA – Mantan DPRP Hagar Aksamina Madai mendirikan Asrama Kasih Hagar dengan inisiatif sendiri pada tahun 2010 untuk mau menempati pelajar mahasiswa yang latar belakang orang tuanya kurang mampu untuk membiayai perkuliahan mereka. Adanya mendirikan Asrama Kasih Hagar puluhan mahasiswa yang berhasil dari Asrama Kasih Hagar. 

Mulai dari tahun 2010 karena tinggal di asrama tidak pungut biaya apapun, mereka hanya berpikir untuk kuliah tidak memikirkan pembayaran asrama dan pembayaran lampu semua di bayar oleh Ibu Hagar. 

Kami pelajar dan mahasiswa merasakan bahwa Ibu Hagar telah menduduki jabatan sebagai DPRP tidak sia-sia. Karena sekali kesempatan selamatkan puluhan mahasiswa bahkan ratusan mahasiswa yang akan selesai dari tempat tinggal sehingga selesai perkuliahan dengan baik dan selesai studi mereka dengan jenius. 

Pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah, banyak pejabat terlebih khusus pejabat Meepago, namun tidak ada perhatian terhadap generasi muda Meepago yang saat ini sedang menempuh pendidikan usia SD hingga Perguruan Tinggi, hanya perempuan Meepago Hagar Aksamina Madai yang terbukti prihatin terhadap generasi Papua. Sebagai fakta di antara pejabat Papua terhadap generasi Papua terutama pejabat Meepago. 

Ibu Hagar Aksamina Madai juga perempuan Meepago yang terkenal di Papua terlebih khusus di Meepago, dan juga ibu hagar adalah seorang penyanyi di Meeuwodide, sesuai dengan dia beryanyi berjudul ‘‘dobiyo yoka owaa umii ubaa-ubaa.’’ 

Ideal ibu dicamkan terhadap generasi yang ketinggalan, terwujud dan terbukti bahwa sudah mendirikan Asrama Kasih Hagar di Jayapura bagi pelajar mahasiswa yang latar belang orang yang kurang mampuh untuk membiaya kuliah. 

Bulan Maret, Minggu akhir yang lalu, saya duduk bersama Ibu Hagar Aksamina Madai di lingkungan asrama, saya betanya kepada ibu! Ibu, tahun 2019 yang akan datang mau calon DPRP lagi kah? Tidak! 

Karena saya melihat ibu punya prihatin terhadap generasi Papua memang sudah terbukti di antara ribuan pejabat Papua, sudah sediakan tempat tinggal pelajar dan mahasiswa dan saya melihat pejabat Papua tidak pernah di lakukan hal itu, hanya ibu yang pertama kali hal baru yang di terbukti. 

Tetapi ibu menjawab, Anak! Saya membangun asrama bukan saya ingin menjadi DPRP dan saya mendirikan asrama ini bukan politik, namun orang-orang Meepago sudah mengetahui melalui lagu yang saya pernah nyanyikan "dobiyo yoka owaa umii ubaa-ubaa’’ itu sebagai harapan besar dalam kehidupan saya. 

Itu yang saya buktikan dan sudah terwujud, bahkan banyak rencana yang kelaknya Tuhan kehendaki saya akan buktikan lain kesempatan. Saya mendirikan asrama ini, saya tahu persis pelajar dan mahasiswa di kota studi Jayapura ini, hanya karena tidak ada tempat tinggal banyak mahasiswa yang kembali ke kampung mereka. Sebab, saya membantu beban orang tua mereka untuk biaya kuliah. Supaya anak-anak Papua ini semua sekolah atau kuliah, karena generasi Papua adalah harapan besar untuk tanah Papua. 

Sesuai dengan harapan Ibu, Ibu juga memberikan motivasi kepada saya untuk membangkitkan semangat dalam situasi global ini. 

Kata ibu, anak juga harus punya harapan untuk ke depan dalam pengabdian di masyarakat, Papua terutama masyarakat Meepago karena manusia hidup di dunia ini, Tuhan sudah rencanakan dalam kehidupan kita dan rencana itu salah satu utusan dan salah satu pertanggungjawaban oleh setiap orang wajib di lakukan. 

Oleh sebab itu, mama harapkan kepada anak-anak di asrama harus memiliki cita-cita yang kelaknya akan bertanggung jawab melalui tupoksi yang akan berikan kepada suatu lembaga. 

Tidak mendirikan asrama saja namun, Ibu sebagai Pembina sekaligus Pendiri Asrama melanggar semua penghuni asrama dalam pembinaan dengan berbagai kegiatan yang di lakukan oleh pengurus asrama maupun di luar dari kegiatan yang asrama sepertinya rekoleksi, panitia natal, panitia seminar atau penerimaan pelajar dan mahasiswa baru, dan dikurungkan dengan tata tertib asrama sehingga penghuni asrama tidak berani keluar sembarang namun penghuni asrama ikuti tata tertib yang sudah tetapkan oleh badan pengurus Asrama Kasih Hagar.

Saya berharap kepada seluruh pejabat Papua terlebih khusus pejabat Meepago belajar dari Ibu Hagar Aksamina Madai, Jangan sia-siakan jabatan ketika ada kesempatan buktikan dengan harapan kamu untuk kepentingan umum, bukan mencari kepentingan sendiri dan juga bukan untuk membangun rumah mewah.

Generasi Papua adalah harapan besar untuk penentu nasib sendiri di atas tanah Papua ini, setiap generasi Papua idealis yang tinggi dan memiliki skill dan bakat yang ditunjukkan oleh Tuhan kepada setiap generasi Papua dengan berbagai macam bidang namun hanya karena tidak ada perhatian dari pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah sehingga generasi Papua mudah terjerumus ke dalam minum mabuk, pikiran mereka ingin melakukan seks, menghirup lem aibon, dan tidak mau melakukan kegiatan yang menguntungkan mereka, namun merugikan kehidupan mereka. 

Oleh sebab itu, ketika generasi Papua punah habis hanya karena beberapa pengaruh yang mendunia ini, harapan orang asli Papua untuk penentu nasib sendiri pun akan punah. Jika tidak konversi kelaknya kebiasaan itu berjalan generasi ke generasi, tidak mau selamatkan orang lain namun memetingkan kepentingan diri sendiri. Hal seperti itu akibat yang tidak baik timbul di antara kita, sebelum memperluaskan virus itu, lazimnya kembali ke nilain-nilai kemanusiaan yang sebenarnya, hidup berdasarkan filosofi orang Mee yang sudah singgronkan dengan alkitab untuk hidup dengan kejujuran.
Foto dok, bersama penghuni Asrama Kasih Hagar
Akhir kata mari kita bekerja sama, memotivasi sesuai bidang yang kita miliki, bergotong-royong supaya generasi Papua juga mampu bersaing dengan teman-teman seberang dan generasi Papua juga mampu merubah tanah Papua ini demi untuk rakyat Papua yang tertindas di atas tanah Papua ini. (FP/KM)

* Penulis adalah Mahasiswa Papua, Penghuni Asrama Kasih Hagar di Jayapura - Papua


Demikianlah Artikel Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua

Sekianlah artikel Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Hagar Aksamina Madai: Mantan DPRP Prihatin Terhadap Generasi Muda Papua dengan alamat link https://iniipost.blogspot.com/2017/04/hagar-aksamina-madai-mantan-dprp.html