Judul : Optimalkan Program ODSK, Ini Capaian Dinas Perkebunan 2018
link : Optimalkan Program ODSK, Ini Capaian Dinas Perkebunan 2018
Optimalkan Program ODSK, Ini Capaian Dinas Perkebunan 2018
SULUT,Elnusanews - Dalam rangka mengoptimalkan Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) di sektor Perkebunan. Maka Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perkebunan Daerah terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat bumi nyiur melambai Sulawesi Utara melalui pengembangan komoditi di Sulut demi terwujudnya Sulut Hebat yang lebih sejahtera di sektor Perkebunan.
Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut Refly Ngantung mengatakan tahun 2018 pihaknya sudah menggelar berbagai alokasi kegiatan Tahun Anggaran 2018 seperti :
1 Intensifikasi Tanaman Kakao, APBD 100 Ha
2. Intensifikasi Tanaman Aren, APBD 100
3. Rehabilitasi Tanaman Kopi, APBD 22 Ha
4. Intensifikasi Tanaman Cengkeh, APBD 200 Ha
5. Intensifikasi Tanaman Pala, APBD 200 Ha
6. Peremajaan Tanaman Kelapa, APBD 250 Ha dan APBN 3000 Ha
7. Peremajaan Tanaman Kakao, APBD 200 Ha
8.Peremajaan Tanaman Cengkeh, APBD 100 Ha
9. Peremajaan Tanaman Panili, APBD 20 Ha
9. Perluasan Tanaman Kakao, APBN 100 Ha
11 Perluasan Tanaman Aren, APBN 25 Ha
12. Perluasan Tanaman Pala, APBN 1.500 Ha
13. Peremajaan Tanaman Pala, APBN 1.000 Ha
14. Rehabilitas Tanaman Pala, 2000 Ha
15. Irigasi Perpompaan, APBN 4 unit
2. Intensifikasi Tanaman Aren, APBD 100
3. Rehabilitasi Tanaman Kopi, APBD 22 Ha
4. Intensifikasi Tanaman Cengkeh, APBD 200 Ha
5. Intensifikasi Tanaman Pala, APBD 200 Ha
6. Peremajaan Tanaman Kelapa, APBD 250 Ha dan APBN 3000 Ha
7. Peremajaan Tanaman Kakao, APBD 200 Ha
8.Peremajaan Tanaman Cengkeh, APBD 100 Ha
9. Peremajaan Tanaman Panili, APBD 20 Ha
9. Perluasan Tanaman Kakao, APBN 100 Ha
11 Perluasan Tanaman Aren, APBN 25 Ha
12. Perluasan Tanaman Pala, APBN 1.500 Ha
13. Peremajaan Tanaman Pala, APBN 1.000 Ha
14. Rehabilitas Tanaman Pala, 2000 Ha
15. Irigasi Perpompaan, APBN 4 unit
Serta memberikan bantuan kepada kelompok tani yang ada di Kabupaten Kota di Sulut seperti jenis bantuan :
1. Rehabilitasi Tanaman Cengkeh, APBN 1.500 Ha
2. Peremajaan Tanaman Cengkeh, APBN 1.250 Ha
3. UPH Kopra, APBD 12 unit dan APBN 10 unit
4. Pasca Panen Pala, APBN 3 unit
5. Pasca Panen Cengkeh, APBN 2 unit
6. Pengolahan Kelapa Terpadu, APBN 1 unit
7. Pengolahan Kopi, APBN 2 unit
8. Pengolahan Aren, APBN 1 unit
9. UPH Aren, APBD 2 unit
10. UPH Minyak Kelapa, APBD 10 unit
11. UPH Pala, APBD 8 unit
12. Pembangunan Embung, APBD 2 paket
13. Pembuatan Rorak, APBD 3000 Lobang
14. Pengembangan Optimasi Lahan, 200 Ha
15. Pembangunan Sumur Resapan, APBD 3 unit
16. Pengembangan UPPO
2. Peremajaan Tanaman Cengkeh, APBN 1.250 Ha
3. UPH Kopra, APBD 12 unit dan APBN 10 unit
4. Pasca Panen Pala, APBN 3 unit
5. Pasca Panen Cengkeh, APBN 2 unit
6. Pengolahan Kelapa Terpadu, APBN 1 unit
7. Pengolahan Kopi, APBN 2 unit
8. Pengolahan Aren, APBN 1 unit
9. UPH Aren, APBD 2 unit
10. UPH Minyak Kelapa, APBD 10 unit
11. UPH Pala, APBD 8 unit
12. Pembangunan Embung, APBD 2 paket
13. Pembuatan Rorak, APBD 3000 Lobang
14. Pengembangan Optimasi Lahan, 200 Ha
15. Pembangunan Sumur Resapan, APBD 3 unit
16. Pengembangan UPPO
"Seluruh program pada tahun 2018 sesuai dengan RPJMD yang dijabarkan dalam renstra," ungkap Ngantung kepada elnusanews.com, Senin (7/1/2018) kemarin.
Refly Ngantung dan jajarannya merasa bersyukur program yang dilaksanakan pada tahun 2018 berjalan dengan baik sesuai dengan harapan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut (OD-SK).
"Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, program yang kami laksanakan dialokasikan dari APBD serta ada juga sumber dana lainnya dari APBN," ungkap birokrat yang ramah ini.
Ia menuturkan khusus komoditi kelapa, pihaknya melakukan beberapa kegiatan, yakni peremajaan dan pelatihan untuk pengolahan minyak kelapa.
"Ada juga melatih kelapa untuk dijadikan agrobisnis," tutur Ngantung.
Hal yang sama juga dilakukan pengembangan untuk komoditi pala.
"Kegiatan untuk pala kami melakukan identifikasi, peremajaan, rehabilitasi lahan. Semua itu dalam rangka mendorong komoditi atau mempertahankannya. Sebab komoditi ini sangat strategis karena merupakan komoditi ekspor. Untuk dunia 70 persen berasal dari Indonesia dan 60 persennya dari Sulawesi Utara," ungkapnya.
Sementara komoditi cengkih selain dilakukan peremajaan, pihaknya juga berupaya mempertahankan existing 'emas coklat' tersebut.
"Kami memberikan alat pengering agar pada saat musim hujan cengkih tak mudah rusak," jelasnya.
Ia menambahkan segala program dan kegiatan yang dilaksanakan Disbun Sulut puncaknya diadakan bersamaan dengan ibadah Natal 2018 di Desa Poopo, Kabupaten Bolaang Mongondow.
"Saat itu pak Gubernur Olly Dondokambey turut hadir dan menyerahkan bantuan bibit kepada dua kelompok tani dari Passi Barat dan Passi Timur," imbuhnya.
Ngantung pun berjanji di tahun 2019 ini, Disbun akan tetap mengembangkan sejumlah komoditi andalan Sulut.
"Selain komoditi kelapa, pala, cengkih, aren, kakao dan kopi. Kami juga di tahun ini akan dikembangkan komoditi vanili dan abaka. Abaka ini sangat bagus dan mempunyai nilai jual tinggi. Makanya perlu dikembangkan. Terlebih abaka hanya ada di Sulut," pungkasnya.
(ROKER)
Demikianlah Artikel Optimalkan Program ODSK, Ini Capaian Dinas Perkebunan 2018
Sekianlah artikel Optimalkan Program ODSK, Ini Capaian Dinas Perkebunan 2018 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Optimalkan Program ODSK, Ini Capaian Dinas Perkebunan 2018 dengan alamat link https://iniipost.blogspot.com/2019/01/optimalkan-program-odsk-ini-capaian.html